Hj. Yustina Ismiati, SH., MH meminta kepada seluruh masyarakat Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah untuk mewaspadai bahaya stunting

Kotawaringin Barat, 18 Juli 2023
Tingkat stunting sebagai dampak kurang gizi pada balita di Indonesia melampaui batas yang ditetapkan WHO. Kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah.

Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam beberapa dekade mendatang. PricewaterhouseCoopers (PWC), misalnya, memprediksi ekonomi Indonesia masuk dalam lima besar dunia pada 2030, bahkan menjadi ke-4 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2050 nanti. Jika itu terjadi, posisi Indonesia hanya akan ada di bawah Tiongkok, India dan Amerika Serikat.

Prediksi tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dianggap stabil, dan populasi yang besar. Dari komposisi usia penduduk, pada 2030, 70 persen penduduk Indonesia berusia 15-64 tahun, atau berada dalam masa produktif. Komposisi ini disebut sebagai bonus demografi. Kelompok usia produktif inilah, yang jumlahnya diperkirakan 180 juta jiwa, yang akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional.

Berdasarkan Data yang kami himpun dari Situs resmi Kementerian Kesehatan Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki jumlah stunting tinggi diantara provinsi yang lain. oleh karena pada kesempatan dalam acara sosialisasi 4 pilar MPR RI pada tanggal 18 Juli 2023 Ibu Hj. Yustina Ismiati, SH., MH selaku anggota MPR RI menyampaikan pentingnya seluruh elemen masyarakat menjaga dan mengahpus stunting di Kotawaringin Barat pada khusunya dan di Kalimantan Tengah umumnya.

Anak yang mengalami stunting umumnya disebabkan oleh pemenuhan nutrisi di 1.000 pertama kehidupannya tidak optimal. Stunting bukan hanya masalah kondisi kesehatan fisik yang lebih terbelakang, ada banyak bahaya stunting pada anak yang perlu diwaspadai. Apa bahaya stunting pada anak yang dimaksudkan?

Bahaya stunting pada anak akan berjangka sangat panjang, mulai dari di masa anak-anak hingga tuanya. Stunting pada anak akan menurunkan kerja otak hingga kognitifnya, cara berpikirnya menjadi lebih lambat dan sulit maju. Kemudian, membuat anak lebih mudah sakit termasuk sakit kronis saat tua nantinya.

Sebegitu besar dampak stunting bagi pertumbuhan masa depan generasi masa depan maka ini menjadi tugas dan PR secara bersama-sama antara pemerintah baik pusat maupun daerah dengan masyarakat untuk bisa saling bahu membahu menuntaskan permasalahan ini.